Anies Mengkhianati Prabowo untuk Jadi Calon Presiden

Anies Mengkhianati Prabowo untuk Jadi Calon Presiden


Baru-baru ini, banyak beredar narasi di media sosial yang menyatakan bahwa Anies mengkhianati Prabowo terkait pencalonan sebagai Presiden Republik Indonesia. Narasi tersebut menyudutkan Anies sebagai sosok yang tidak komitmen dan tidak memegang teguh perkataannya.

Faktanya, narasi “Anies mengkhianati Prabowo” menjadi tidak relevan untuk diperbincangkan sekarang. Hal ini dikarenakan perkataan Anies yang kutipan melalui Mata Najwa ditayangkan pada tanggal 16 Agustus 2018. 


Ketika ditanya oleh Najwa Shihab terkait wacana maju sebagai Calon Presiden pada tahun 2019, Anies menjawab dengan tegas, “Saya tidak ingin menjadi bagian dari orang-orang yang mengkhianati Pak Prabowo. I will not intercept on your candidacy. Saya tidak akan memotong proses pencalonan Pak Prabowo dan proses kampanye Pak Prabowo. Dan komitmen itu saya pegang.”

Melalui wawancara dengan tajuk Eksklusif: Blak-blakan Anies – Muhaimin pada tanggal 4 September 2023, Anies memperjelas konteks perkataanya 5 tahun yang lalu, “Pada saat itu, saya belum satu tahun bertugas di Jakarta. Jadi selesai Pilkada (2017) saya sampaikan kepada Pak Prabowo bahwa saya akan fokus di Jakarta 5 tahun. Jadi tidak ada yang dikhianati. Ini adalah satu komitmen menuntaskan kerja di Jakarta.”

Bahkan Prabowo menginformasi janji Anies untuk fokus di Jakarta selama 5 tahun saat memintanya menjadi calon wakil presiden pada tahun 2019, “Pak Anies itu sebetulnya kami minta (menjadi cawapres), tapi beliau mengatakan beliau sudah angkat sumpah 5 tahun. Beliau harus setia kepada sumpahnya, kepada rakyat, dan sebagainya.”



Tak sedikit orang yang memahami konteks perkataan Anies pada tahun 2018, berikut beberapa contohnya:




16 Oktober 2022, Anies tuntas menjalankan amanahnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Itu artinya, Anies memegang teguh perkataanya pada tahun 2018, “Tugas di Jakarta itu juga besar dan ini amanat yang besar. Komitmen untuk Jakarta itu besar. Saya ingat pada mereka-mereka yang bekerja untuk pemenangan di Jakarta. Mereka itu tentu mengharapkan yang dipilih menjadi gubernur menunaikan tugasnya. Saya akan sulit menjelaskan kepada semuanya mengapa saya meninggalkan tugas sebagai gubernur untuk mengikuti sebuah pemilihan calon presiden-calon wakil presiden.”



Sumber:
Mata Najwa Part 1 – Drama Orang Kedua: Anies Baswedan: Saya Tidak akan Khianati Prabowo
Eksklusif: Blak-blakan Anies – Muhaimin | Mata Najwa

Pastikan berhenti di Kamu!

Kirimkan link berpotensi hoax atau fitnah tentang Anies yang kamu temukan di grup WhatsApp atau media sosial lainnya