Pada debat perdana Pilpres 2024 yang diadakan pada 12 Desember 2023, Prabowo Subianto mempertanyakan langkah kebijakan Anies Baswedan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam usaha mengurangi polusi udara. Anies dituding tidak mampu membuat kebijakan yang berarti untuk mengurangi polusi udara. Prabowo juga menyebutkan bahwa polusi udara di Jakarta jadi yang tertinggi di dunia selama kepemimpinan Anies.
Setelah ditelusuri faktanya, menurut laporan IQAir, Jakarta pada tahun 2018 hingga 2020 selalu masuk deretan 10 kota paling berpolusi di dunia. Urutan paling besar yang diterima Jakarta yaitu di posisi kelima pada 2019. Namun, konsentrasi polutan di Jakarta terpantau berhasil mengalami penurunan sejak 2020 hingga 2022. Pada periode tersebut, Jakarta tak lagi masuk dalam peringkat 10 besar kota paling berpolusi di dunia.
Selain itu, Anies Baswedan juga menyatakan bahwa polusi udara yang terbawa oleh angin dari daerah luar Jakarta membuat tingkat polusi di Jakarta naik turun. Pernyataan ini kemudian dipertanyakan oleh Prabowo dan juga oleh warga net.
Saat ditanya soal polusi Jakarta di Debat Capres (12/12), Pak Anies menjawab begini ๐
— nafas indonesia (@nafasidn) December 13, 2023
Emang bener Jakarta gak terus-terusan berpolusi tinggi? ๐ค pic.twitter.com/DAUAk3rqAx
Fakta dan datanya telah dijabarkan langsung oleh sebuah akun di Twitter yaitu@nafasidn. Mengacu pada data yang telah dipaparkan, selama 2023 tingkat polusi di Jakarta betul adanya terpantau naik turun. Januari hingga April 2023 tingkat polusi relatif turun, tapi konsisten tinggi sejak bulan Juni sampai Desember.
Lalu, faktanya, polusi bisa bergerak terbawa angin, hal ini dibuktikan dari data polutan dimana pagi hari angin cenderung membawa polutan ke arah laut, sementara sore hari polutan akan terdorong ke arah bukit atau gunung.


Sumber:
https://dataindonesia.id/varia/detail/kupas-data-prabowo-sebut-polusi-jakarta-tertinggi-di-dunia-saat-anies-memimpin-apa-benar
https://x.com/nafasidn/status/1734873144337555861?s=20