Pada Desember 2023, meja aduan Balaikota Jakarta menjadi topik hangat perbincangan warganet. Pada mulanya keramaian ini ditimbulkan akibat viralnya Desak Anies. Beberapa warganet merasa Desak Anies merupakan cara kampanye baru yang patut diapresiasi karena berhasil menciptakan ruang demokrasi publik. Namun, seiring dengan sentimen positif terdapat pula sentimen negatif yang mengklaim, “di Balai Kota Jakarta misalnya–itu dulu ruang dialog masyarakat dengan gubernur bisa terjadi tanpa sekat, 2017 dihilangkan. Lucunya yg ngehilangkan tsb sekarang ngebranding sebagai tokoh paling suka diskusi publik.”

Dalam video ini terlihat banyak narasi yang mengklaim bahwa Anies menutup ruang publik di Jakarta, sehingga balaikota yang dulu ramai disambangi warga pun pada era Anies sepi. Banyak yang mengira bahwa dengan cara tersebut Anies membungkam opini publik.
Namun, faktanya tidaklah demikian, keputusan Anies menutup meja aduan balaikota disertai dengan pertimbangan terbaik untuk warga. Menurut Anies, untuk dekat dengan masyarakat tak harus menunggu mereka datang ke Balai Kota. “Tidak membatasi, cuma kalau ke Balai Kota untuk mengadu saja kan kasihan, jauh loh. Tidak usah terpusat di Balai Kota,” ujar Anies. Pada saat itu, Anies menghadirkan sebuah Aplikasi bernama JAKI dengan sistem yang terintegrasi agar warga dapat dengan mudah menyampaikan pengaduan. Dengan adanya JAKI, warga bisa melaporkan suatu permasalahan dengan mudah tanpa perlu datang ke Balaikota. Selain itu, kerahasiaan identitas pelapor pun juga terjamin. Tak hanya untuk pelaporan saja, dengan JAKI masyarakat DKI Jakarta bisa mengakses lebih dari 80 layanan pemerintah.
Tak sedikit masyarakat yang merasa terbantu dengan hadirnya aplikasi ini. Bahkan semasa pandemi, aplikasi ini juga sukses menjadi alat yang mempermudah untuk proses pendaftaran vaksinasi Covid-19. Banyak warganet yang turut membagikan pengalaman mereka saat memakai JAKI untuk pengaduan.
Lho padahal JAKI ini useful banget. Respon dan tanggapan nya juga cepat. Coba dong contoh bukti yg mba sendiri pernah submit, yg sampe mba bilang useless itu?
— daye (@dayeVLR) December 12, 2023
Kepake, dulu tempat usaha gue ada pohon gede banget takut ambruk, lapor jaki 2 hari kemudian dipangkas
— Ridwan Hanif (@ridwanhr) December 13, 2023
Capaian JAKI tak hanya berhenti sampai mempermudah kehidupan warga, ajang penghargaan internasional ASEAN ICT Awards (AICTA) 2022 pun mengakui kehebatan JAKI. Aplikasi ini berhasil membawa gold medal dan menjadi yang terbaik di Asia Tenggara untuk kategori sektor publik mengalahkan Singapura dan Malaysia.
Sumber:
Sutari, T. (2017). Anies Tak Mau Aduan Warga Terpusat di Balai Kota. Diakses pada 17 Januari 2024 dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20171025084639-20-250878/anies-tak-mau-aduan-warga-terpusat-di-balai-kota
Ramadhanny, F. (2022). Duel Aplikasi JAKI VS Meja Pengaduan Usai Anies Lengser. Diakses pada 17 Januari 2024 dari https://inet.detik.com/cyberlife/d-6356550/duel-aplikasi-jaki-vs-meja-pengaduan-usai-anies-lengser
Dewi, N. (2023). Aplikasi JAKI Bantu Pelayanan Publik Warga DKI Jakarta. Diakses pada 17 Januari 2024 dari https://www.metrotvnews.com/play/NG9C3J28-aplikasi-jaki-bantu-pelayanan-publik-warga-dki-jakarta
Rekam Jejak Anies Baswedan: Aplikasi Jakarta Kini (JAKI)