Tanggapan Anies Soal Strategi Kebijakan Internasional Terkait Pengungsi

Anies dan isu soal pengungsi rohingnya


Tanggapan Anies Baswedan dalam sebuah acara diskusi mahasiswa menjadi sorotan di media sosial, di tengah maraknya kasus pengungsi Rohingya. Di TikTok terdapat beberapa akun yang mengunggah kembali cuplikan acara diskusi tersebut, terutama bagian tanggapan Anies soal strategi kebijakan internasional terkait pengungsi Rohingya. Namun, video unggahan yang beredar di TikTok turut disertai dengan narasi provokatif yang memojokkan Anies Baswedan. Beberapa dari narasi provokatif tersebut di antaranya berusaha mem-framing, bahwa Anies membuat pengungsi Rohingya semakin betah untuk menetap di Indonesia dan Anies tidak peduli dengan bangsa sendiri.

Namun faktanya, tanggapan yang Anies berikan berdasar atas HAM yang harus dipatuhi oleh negara Indonesia. Hal ini pun telah tertulis dalam Peraturan Presiden Nomor 125 tahun 2016 yang mengatur penerimaan dan penanganan pengungsi di dalam negeri, Indonesia mengakui bahwa mencari suaka adalah hak asasi manusia. Maka dari itu, negara secara hukum wajib memberikan perlindungan kepada pengungsi, termasuk pengungsi Rohingya.

Dalam tanggapan Anies, disebutkan pula bahwa kita dapat memberi perlindungan dan memberi kesempatan kepada pengungsi hingga nanti pada waktunya mereka bisa kembali. Bukan memberi perlindungan dan menerima pengungsi untuk menetap menjadi WNI

Pernyataan tersebut pun sejalan dengan fakta Rohingya yang telah disampaikan oleh UNHCR yaitu, โ€œPengungsi Rohingya tidak ingin meninggalkan Myanmar. Mereka terpaksa mengungsi. Kebanyakan pengungsi Rohingya mengatakan kepada UNHCR bahwa mereka dapat pulang ke Myanmar jika kondisinya memungkinkan.โ€



Sumber:
https://www.unhcr.org/id/unhcr-di-indonesia
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42351386
https://www.unhcr.org/id/54329-14-fakta-mengenai-pengungsi-rohingya.html
https://peraturan.bpk.go.id/Details/41029/perpres-no-125-tahun-2016
https://www.youtube.com/watch?v=NvICyxPmHtY&ab_channel=ReflyHarun

Pastikan berhenti di Kamu!

Kirimkan link berpotensi hoax atau fitnah tentang Anies yang kamu temukan di grup WhatsApp atau media sosial lainnya